
Tagihan air rumah bulan lalu sampai Rp175.000.
Memang akhir-akhir ini penggunaan air di rumah cukup banyak, terlebih untuk mencuci pakaian dan seprai. Selain itu ada satu keran yang sudah rusak, jadi airnya bocor ke mana-mana.
Keran itu sudah dibiarkan rusak cukup lama. Saya belum menggantinya karena satu dan lain hal. Maka agar tagihan air bulan ini tidak semakin membengkak, saya mengganti keran yang sudah rusak itu.
Mengganti keran air tidaklah sulit. Kalau kalian belum pernah melakukannya sendiri, maka tepat sekali kalian ada di sini. Saya akan jelaskan.
Uraian ini hanya berlaku untuk jenis keran air standar, ya. Kira-kira bentuknya seperti gambar di atas. Kalau keran di rumah kalian tipe jungkat-jungkit, dilengkapi dengan pemanas air, atau bahkan otomatis, maka uraian ini mungkin tidak relevan.
Persiapan
Untuk mengganti keran yang rusak, kalian harus menyiapkan keran penggantinya terlebih dahulu. Kalian bisa membelinya di toko bangunan.
Keran air ada ukurannya dan biasanya tertulis di keran. Ukuran yang umum adalah 1/2 (setengah). Insya Allah di rumah kalian ukurannya sama. Kalau ragu, pastikan kalian negosiasi dengan penjual agar bisa menukarnya kalau yang kalian beli ternyata salah ukuran.
Saya biasanya membeli keran bermerek Onda. Agak mahal memang, sekitar Rp35.000 tapi cenderung awet.
Selain keran, kalian harus menyiapkan selotip. Ini berguna untuk melapisi bagian ulir keran yang nantinya dihubungkan ke pipa air agar tidak bocor. Tidak perlu lem karena akan menyulitkan penggantian keran di masa mendatang.
Selotip yang kalian butuhkan cukup 1. Selotip ini khusus ya, tampak seperti gambar di bawah. Harganya sekitar Rp5.000. Selotip ini bisa digunakan berkali-kali.

Terakhir, kalian perlu kunci inggris. Ini opsional kalau keran air sulit dilepas.
Eksekusi
Langkah pertama adalah menutup keran pusat di rumah. Kalau kalian bingung, coba tanya ke orang rumah di mana meteran air berada. Keran pusat biasanya ada di dekat meteran air.
Sebenarnya bisa saja tanpa menutup keran pusat. Tapi risikonya kalian akan kesulitan memasang keran karena kuatnya tekanan air.
Selanjutnya, pasang selotip pada keran yang baru.
Keran dipasang ke pipa dengan uliran searah jarum jam. Pastikan kalian memasang selotip secara berlawanan arah jarum jam. Ini bertujuan agar selotip tidak berantakan saat keran dipasang (diulir) ke pipa air. Lapisi ulir keran dengan selotip kira-kira 20 lapis.
Saatnya memasang keran.
Lepas keran lama dengan mengulirnya berlawanan arah jarum jam. Gunakan kunci inggris kalau kalian kesulitan.
Tips! Buka keran saat melepas keran agar air tidak menyemprot karena tekanan air yang masih tersisa di pipa.
Bersihkan juga kotoran atau selotip lama yang menempel di dalam pipa.
Setelah itu, pasang keran yang baru dengan mengulirnya searah jarum jam ke pipa air.
Kalau saat mengulir keran terasa enteng maka kemungkinan selotipnya kurang. Kalian bisa menambah selotip dengan menindih yang sudah ada. Kalau terasa terlalu berat, kurangi selotip.
Evaluasi
Terakhir, saatnya melakukan evaluasi. Jangan lupa untuk membuka keran pusat setelah keran baru terpasang.
Keran yang terpasang dengan baik tidak menyisakan air menetes di sela-sela ulir keran dengan pipa air. Untuk memastikan tidak ada air yang menetes, lap keran terlebih dahulu.
Selesai!
Baik. Sesuai janji, saya akan update tagihan air bulan ini karena sudah tiba. Tagihan bulan ini menunjukkan besaran Rp140.000, turun Rp35.000 atau 20% dari bulan lalu.
Saya tidak bisa menuliskan berapa persisnya volume air yang saya gunakan karena struknya hilang dan tidak saya ingat, tapi penggunaan air bulan ini mirip dengan bulan lalu, jadi memang terdapat penghematan yang cukup banyak.