Keluarga

Foto oleh Pixabay di Pexels.

Saya mendengarkan lagu Harta Berharga untuk pertama kali secara utuh melalui film Keluarga Cemara beberapa tahun lalu. Film dan lirik lagu yang apik membuat saya hanyut dalam haru.

Begitu pula bapak, ketika pulang dari rumah sakit sekitar dua bulan yang lalu. Saat sudah sembuh dari COVID-19, ternyata bapak tidak bisa langsung melanjutkan agenda operasi yang sebelumnya sudah hendak dilakukan.

Kata dokter, bapak harus pulang dulu sambil rawat jalan untuk pemulihan kondisi setelah lama berada di rumah sakit. Saya haru bercampur sedih saat bapak pulang. Haru karena akhirnya bapak bisa berkumpul dengan kami semua, sedih karena kondisi bapak yang semakin kurus.

Saya meluapkan rasa rindu saya dengan bapak. Saya ingin beliau tahu bahwa kami semua sangat merindukannya di rumah. Saat itu saya nyanyikan lagu itu kepada bapak sambil tersedu-sedu. Terlihat mata bapak berkaca-kaca, lalu saya berhenti bernyanyi. Saya tahu, bapak tidak ingin terlihat sedih.

Keluarga adalah segalanya. Apa lagi dari kacamata seorang ayah. Ia adalah nakhoda dari bahtera yang berlayar mengarungi lautan luas dengan segala halang rintang menyertai. Ia bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kebahagiaan semua orang yang dipimpinnya.

Karena itu, semasa bapak sakit, pastilah berkecamuk segala perasaan di hatinya. Namun biar bagaimana pun, manusia hanya bisa berdoa dan berusaha. Qadarullah, bapak berpulang menghadap Allah SWT tiga pekan yang lalu, sepekan menjelang Idulfitri. Mohon doanya untuk bapak saya, kawan…

Hari ini, saya menemukan mini series dari kanal YouTube milik Toyota Indonesia bertema keluarga. Judulnya, Perjalanan Terbaik Sepanjang Masa. Film ini bagus sekali. Kawan-kawan yang sudah menjadi ayah, atau seperti saya yang kelak insya Allah juga akan menjadi seorang ayah, rasanya wajib menonton.

Untuk mencegah berkurangnya nikmat saat menonton, saya tidak akan ceritakan di sini. Namun, poinnya adalah kebersamaan dengan keluarga. Keutuhan keluarga. Mungkin kalian sudah bisa menerkanya, tentang keluarga sebagai suatu kemewahan, harta, yang sungguh tak ternilai.

Baik, sekian dulu. Sampai jumpa di tulisan berikutnya kawan, semoga kalian selalu dalam keadaan baik, berkah rezeki, dan penuh rasa syukur. Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

%d blogger menyukai ini: